Singkong
Guru: Ibar, S.pd
Di Susun
O
L
E
H
Ibar Rocker
KELAS:XII IPS 1
SMA N 2 NGABANG
KABUPATEN LANDAK
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di Indonesia kaya akan flora dan fauna. Dari berbagai macam flora yang ada diantaranya yaitu tumbuhan singkong (Manihot esculenta). Jenis singkong ini adalah yang banyak tumbuh di daerah kalangan masyarakat. Jenis singkong ini juga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sayuran dan umbinya dapat dijadikan sebagai bahan makanan.
Saat ini di Indonesia memiliki berbagai macam jenis penyakit, namun seiring dengan mewabahnya penyakit tidak di imbangi dengan adanya mutu dan kualitas dari obat-obatan. Sehingga melihat dari kondisi yang ada penulis terpanggil untuk memanfaatkan tumbuhan singkong untuk dapat dijadikan sebagai obat alternatif. Dalam hal ini dapat membantu para kalangan masyarakat menengah kebawah sehingga mereka tidak mengeluarkan uang untuk membeli obat dari apotik.
2. Rumusan masalah
Bagaimana cara memanfaatkan tumbuhan singkong untuk dapat dijadikan sebagai obat alternatif ?
3. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memanfaatkan tumbuhan singkong selain untuk makanan namun dapat digunakan sebagai obat alternatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. sejarah singkong
Singkong sering disebut-sebut sebagai bahan makanan ndesa atau berasal dari kampung. Meski saat ini beraneka ragam usaha makanan yang berbahan dasar singkong mulai menjamur, namun rata-rata usaha tersebut masih bermotivasi untuk “mengangkat derajat” singkong supaya lebih bergengsi. Artinya, singkong masih dianggap sebagai bahan makanan rendahan.
Di mata pemerintah dan masyarakat, singkong pun dianggap sebagai bahan makanan lokal yang perlu digalakkan sebagai bahan makanan pokok alternatif. Istilah bahan makanan lokal juga perlu dicermati, sebab tanaman singkong ternyata bukan berasal dari Indonesia.
Singkong atau cassava (Manihot esculenta) pertama kali dikenal di Amerika Selatan yang dikembangkan di Brasil dan Paraguay pada masa prasejarah. Potensi singkong menjadikannya sebagai bahan makanan pokok penduduk asli Amerika Selatan bagian utara, selatan Mesoamerika, dan Karibia sebelum Columbus datang ke Benua Amerika. Ketika bangsa Spanyol menaklukan daerah-daerah itu, budidaya tanaman singkong pun dilanjutkan oleh kolonial Portugis dan Spanyol.
Di Indonesia, singkong dari Brasil diperkenalkan oleh orang Portugis pada abad ke-16. Selanjutnya singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia sekitar tahun 1810.
Kini, saat sejarah tersebut terabaikan, singkong menjadi bahan makanan yang merakyat dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
B. pemilihan singkong untuk produksi
pemilihan singkong yang baik juga dilihat dari lokasi penanamannya. “Untuk singkong yang ditanam di dekat pohon laja, pisang dan bambu kualitasnya jelek dan rasanya pun biasanya pahit.
C. Klasifikasi singkong
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Manihot
Spesies: Manihot esculenta Crantz
D. proses industri singkong
Proses produksi yaitu suatu kegiatan perbaikan terus-menerus (continuos improvment), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen (V. Gaspersz, 2004).
Proses produksi terdiri dari dua kata, yaitu proses dan produksi yang memiliki makna yang berbeda.Proses adalah cara, metode, dan teknik bagaimana sumber-sumber (manusia, mesin, material dan uang) yang akan dirubah untuk memperoleh suatu hasil. Sedangkan produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Jadi pengertian dari proses produksi adalah suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (manusia, mesin, material, dan uang) yang ada.
E. pendistribusian singkong
Pendistribusian singkong [ Cassava Chips ] juga terbilang unik. Dipasarkan via online melalui jejaring sosial yang sedang berkembang saat ini. "Memang untuk distribusi sekarang menggunakan situs jejaring sosial, tapi tidak hanya itu, Pendistribusian juga menerima pemesanan dengan layanan pesan antar.
1. Deskripsi Singkong
Singkong dengan nama latin Manihot esculenta merupakan umbi atau akar pohon yang panjang fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan disimpan meskipun di tempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.
Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun karena mengandung asam amino metionin.
Tanaman singkong sangat mudah tumbuh. Tanaman singkong ini banyak ditanam di pekarangan, tanggul, ataupun sawah. Perbanyakan tanaman singkong ini dapat dilakukan dengan stek dari batang singkong tua.
1.1 Sejarah singkong
Singkong dengan nama latin Manihot esculenta atau ketela pohon merupakan tanaman pangan dengan nama lain uni kayu atau kasape. Singkong berasal dari benua Amerika, tepatnya dari Negara Brasil. Bentuk-bentuk moderen dari spesies yang telah di budidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua varitas Manihot esculenta dapat dibudidayakan.
Penyebarannya hamper keseluruh dunia, antara lain : Afrika, Madagaskar, India. Singkong berkembang di Negara-negara yang terkenal wilayah pertaniannya dan masuk ke Indonesia pada tahun 1852. Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil.
1.2 Jenis tumbuhan singkong
Klasifikasi tumbuhan singkong adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae atau tumbuh-tumbuhan
Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Kelas : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot Esculenta, Manihot utilissima
Varietas-verietas singkong unggul yang biasa di tanam antara lain: Valenca, Mangi, Betawi. Basiorao, Bogor, SPP, Muara, Mentega, Andira 1, Gading, Andira 2, Malang 1, Malang 2, dan Andira 4. Di beberapa daerah, singkong (Manihot utilissima) di kenal dengan berbagai nama, seperti ubi kayee (aceh), kasapean (sunda), tela pohong (jawa), tela belada (madura), lame kayu (makassar), pangala (papua).
1.3 Kandungan singkong
Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakam mentah. Rasanya sedikit manis, ada pla yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis proses pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula di buat tepung tapioca.
Singkong mengandung HCN dan senyawa ini mudah diserap oleh usus halus terbawa oleh darah keseluruh tubuh yang dapat membahayakan. Kandungan HCN dalam singkong ± 50 mg/kg, tetapi kadar tersebut tergantung pada jenis singkongnya.
Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan amilum. Pada bagian daun mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat arang dan besi. Sementara pada bagian batang mengandung tannin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.
2. Alternatif Pemanfaatan Singkong
Singkong merupakan sumber makanan yang banyak mengandung karbohidrat. Umbi singkong di minati hamper di seluruh wilayah Tanah Air. Umbi singkong juga dikenal sebagai makanan pokok di beberapa daerah tertentu. Singkong dapat dimasak denga berbagai cara,vsingkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan. Tepung singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum yang baik untuk pengidap alergi.
Menurut pakar tanaman obat, Prof Hembing Wijayakusuma, efek farmakologis dari simgkong adalah sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah napsu makan. Bagian yang umum dipakai pada tanaman singkong adalah daun dan umbi.
Selain sebagai makanan tanaman singkong memiliki khasiat sebagai obat alternative misalnya yaitu obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri, dan bisa meningkatkan stamina.
Mengatasi rematik bisa dilakukan dengan pemakaian dalam dan pemakaian luar. Pada pemakaian luar dilakukan dengan menyediakan sebanyak lima lembar daun singkong, 15 gram jahe merah, dan kapur sirih secukupnya, dihaluskan dan ditambahkan air secukupnya. Setelah di aduk, ramuan dioleskan pada bagian tubuh yang sakit. Namun pada pemakaian dalam dapat dilakukan dengan menyiapkan 100 gram batang singkong , satu batang sereh, dan 15 gram jahe direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 400 cc. lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. dan dilakukan dua kali sehari.
Adapun pengobatan alternative lainnya yaitu untuk obat demam, yaitu dengan daun singkong tersebut di tumbuk, lalu digunakan untuk mengkompres. Untuk mengatasi luka bernanah yaitu dengan menumbuk batang singkong lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.
Namun ada pula digunakan sebagai obat luka garukan, yaitu dengan singkong diparut lalu ditempelkan pada bagian yang sakit dan diperban. Pada luka karena terkena benda panas, singkong diparut lalu diperas dan sari patinya dioleskan pada bagian yang terluka.
Mengatasi diare, daun singkong direbus. Lalu disaring dan diminum airnya. Obat cacingan, 60 gram kulit batang singkong dan 30 gram daun ketepeng cina direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Lalu disaring dan diminum airnya menjelang tidur. Mengatasi beri-beri, 200 gram daun singkong dimakan sebagai lalap.Untuk meningkatkan stamina, 100 gram singkong, 25 gram kencur, dan lima butir angco yang telah dibuang bijinya, diblender dengan menambahkan air secukupnya. Lalu tambahkan madu dan diminum.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tumbuhan singkong (Manihot esculenta) merupakan tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat alternative selain sebagai sayuran atau makanan yaitu sebagai yaitu obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri, bisul, dan bisa meningkatkan stamina.
2. Saran
Dalam penulisan ini diharapkan agar masyarakat dapat memanfaatkan tumbuhan singkong sebagai obat alternative. Dan tumbuhan singkong dapat diteliti lebih lanjut sehingga ditemukan kandungan zat lainnya yang lebih bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Http://Ibar-rocker.blogspot.com
Ibar 1996, Penuntun Pelajaran Mulok, Ngabang: Ibar House.